Samarinda Kota Pusat Peradaban

 

Sangat tepat tagline kota Samarinda yang dicetuskan oleh pasangan Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Dr. Andi Harun dan Dr.Rusmadi Wongso. Kota Pusat Peradaban, selogan itu sangat mengena dengan kota tepian ini baik dari segi sejarah, agama maupun segi sosial ekonomi.

Dari segi sejarah, perjalanan panjang kota ini memang tidalk terlepas dari banyak suku dan bangsa dengan aneka peradabnnya. Baik itu peradaban suku-suku asli kalimantan maupun peradaban luar pulau ini yang sudah sejak dahulu kala berkemang di sini.

Selain suku asli Kalimantan seperti Banjar, Kutai, Dayak, Tidung, Paser, Bakumpai dan lainnya, di Samarinda juga telah ada orang-orang Jawa, Bugis, Madura, Padang, Batak, Toraja, Papua, Buton dan aneka suku bangsa lainnya.

Bahkan pendatang dari luar negeri baik itu dari Arab, Cina, India dan lainnya juga telah ratusan tahun ada. Sehingga semua suku dan etnik tersebut kebanyakan  bahkan sudah beranap pinak beberapa generasi.

Walhasil, Samarinda menjadi kota dengan aneka budaya dan peradaban yang berkembang di dalamnya. Bahkan seingat saya, waktu saya kecil hingga remaja, ya sekitar tahun 80-an, beberapa suku asli Kalimantan justeru tidak banyak ditemui di kota ini. Entah saya yang kurang banyak bergaul atau memang kondisinya seperti itu. Tentu ini sangat subjektif sekali.

Namun yang ingin saya sampaikan di sini adalah bahwa sejak dulu kala kota Samarinda sudah dihuni oleh berbagai macam suku dan etnis dengan aneka budaya dan peradaban mereka masing-masing. Maka memang sangat layak jika kota tepian Mahakam ini disebut sebagai kota Pusat Peradaban.

 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.