SAMARINDA, MEDIAIBUKOTA: Keluarga besar seniman dan budayawan Kalimantan Timur Berduka. Hari ini, Senin (2/1/2023) salah seorang tokoh musik dan teater daerah ini telah berpulang. Lutfie Kkhairullah, pimpinan kelompok Musik Kuarsa Mahakam menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit AW. Sjahranie pada dini hari sekitar jam 02.41 wita.
Kabar itu sekejap langsung beredar di beberapa grup WA yang almarhum dan istri ada di dalamnya. Terutama di grup Whatsapp FORMAT Kaltim dan SANDIMA, rekan-rekan Lutfie memang sejak sore hingga semalaman terus memantau perkembangan. Berbagai usaha sudah dilakukan oleh tim dokter dan berbagai dukungan terutama transfusi darah hingga doa diberikan, namun Sang Pencipta berkehandak lain. Dia menjemput putera Betawi yang intens mengembangkan kesenian daerah Kaltim ini keharibaanNya.
Paginya, jenazah almarhum disemayamkan dan menjalani prosesi ‘pardu khifayah’ di rumah orang tuanya di Perum Sambutan Asri Blok L1. Tampak para pelayat dari berbagai macam organisasi dan kelompok masyarakat turut mengikuti prosesi hingga pemakaman sang seniman yang terkenal ramah ini.
Dari Kalangan tokoh Seniman terlihat Ketua Dewan Kesenian Kaltim Syafril Teha Noor, Sastrawan Hamdani, Elansyah Jamhari dan Herman Ashari, H. Pance, Muhammad Nurrohim, Muran Ghautama, Muhammad Sabir, serta masih banyak rekan-rekan sesama seniman maupun anak didik almarhum. Juga tampak ketua TWAP (Tim Walikota untuk Akselerasi Pembangunan) Saparuddin, S.Sos, Para tokoh agama terutama dari Muhammadiyah, dan kelompok masyarakat yang lainnya.
Kepergian Lutfie yang tiba-tiba tentu saja membuat terkejut dan menggoreskan duka di hati orang-orang yang mengenalnya. Pasalnya belum lama mereka berinteraksi dengan seniman multitalenta ini masih dalam keadaan segar bugar. Bahkan di penghujung tahun 2022 lalu Luthfie dan para seniman asal Samarinda sempat mengharumkan nama kota Pusat Peradaban ini dengan memborong beberapa kategori kejuaraan dalam Balikpapan Manuntung Art Festival. Saat itu diantaranya tim musikalisasi puisi Teater Matahari yang membawa lagu puisi yang diaransemen almarhum menjadi juara I Festival Musikalisasi Puisi.
Budayawan Elansyah Jamhari, yang merupakan senior Lutfie mengaku sangat kehilangan. Bagaimana tidak Lutfie dan sang istri Siti Rahmadaniah sudah seperti adik kandungnya sendiri. Kebersamaan mereka di dunia seni sedemikian dekatnya. Elansyah dan keluarga besar FORMAT merupakan komunitas dimana Lutfie selama ini bergabung.
“Lutfie dan istri, total berkesenian,” ujar Elansyah singkat, saat ditanya tanggapannya tentang sosok Lutfie Khairullah.
Di FORMAT (Forum Aktulaisasi Seni Tradisional) dan Dewan Kesenian kota Samarinda, sosok Lutfie dan Siti memang dikenal sebagai seniman serba bisa. Banyak keahlian yang mereka miliki. Mulai dari dalam seni musik, berpuisi, berteater, hingga seni-seni lainnya terutama sastra.
Almarhum Lutfie bersama kelompok SANDIMA saat mengisi acara Diskominfo kota Samarinda.
Pentolan Teater Mahakam yang kemudian membina banyak kelompok teater sekolah ini adalah seoang yang sangat piawai dalam berpantun. Dia pernah menjadi salah seorang juara dalam lomba antun tiingkat Kaltim-Kaltara yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Kaltim beberapa tahun lalu.
Tak terhitung sudah karya dan prestasi dari koordinator musik Sandiwara Mamanda (Sandima) Format Kaltim ini. Bersama Sang istri, Siti Rahmadaniah ia mengayuh bahtera rumah tangganya berlayar di lautan kesenian dan kebudayaan Benua Etam. Sehingga, selain keluarga begitu banyak orang yang merasa kehilangan atas kepergian pencetus musik khas Samarinda yang bernama Salating ini.
Semoga, almarhum husnul khatimah. Diampuni dosa dan kesalahannya, diipatgandakan pahala kebaikannya, dilindungi dan dijaga keluarga yang ditinggalkannya, dan dimasukan ke dalam sorganya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin. (Dil/MIK)
Tidak ada komentar