SAMARINDA: Sandiwara Mamanda atau yang lebih dikenal dengan singkatan *SANDIMA* merupakan seni teater tradisional yang lahir dan berkembang di ibu kota Kalimantan Timur SAMARINDA.
Sebagaimana namanya, Sandiwara Mamanda memang memiliki akar budaya dari kesenian MAMANDA asal Kalimantan Selatan. Namun berbeda dengan MAMANDA, Sandima telah memiliki pakem dan alur cerita bahkan durasi tayang hingga media penampilan yang berbeda.
Sandiwara Mamanda atau SANDIMA lahir dari kearifan lokal Samarinda yang multi etnik dan multi suku. Selain itu sandima juga telah berakulturasi dan memasukan aneka unsur seni budaya suku-suku yang ada di Kota Pusat peradaban ini.
Sandima yang akan anda saksikan ini merupakan Sandima yang dikembangkan oleh Forum Aktualisasi Seni Tradisional (FORMAT) Kalimantan Timur binaan Dr (H.C) Elansyah Jamhari MA, Dr Ibnu Arabi, dan Muran Ghautama. Ketua Sandima adalah Muhammad Nurrohim, S.Pd.
Sandima FORMAT Kaltim telah berkembang sejak tahun 90-an dan telah tampil dalam berbagai event penting, baik dalam acara pemerintah, swasta maupun lembaga-lembaga lain yang menjalin kerjasama dengan Forum Aktualisasi Seni Tradisional Kaltim.
Eksistensi Sandima sebagai sebuah karya seni tradisi khas Samarinda bukan hanya eksis dari sisi budaya saja, namun juga sudah diakui secara akdemik melalui berbagai penelitian ilmiah dan pembahasan di buku-buku yang ditulisa oleh para tokoh.
Sandima semakin meneguhkan dirinya sebagai salah satu komponen penting busaya tradisi kota Samarinda yang terus membangun dan bergerak menuju kota pusat peradaban. (***)
Tidak ada komentar