Bimbingan Manasik Haji Kemenag pecahkan rekor MURI dengan keikutsertaan 140 ribu jemaah

SANDIMA; – Kementerian Agama (Kemenag) berhasil memecahkan rekor dengan menggelar Bimbingan Manasik Haji Nasional 2025 dalam format hybrid, di mana partisipannya melebihi 140ribu orang. Berkat prestasi tersebut, Kemenag mendapat apresiasi berupa sertifikat dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Acara yang dilangsungkan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada hari Jumat (18/4) ini menarik perhatian sebanyak 1.500 orang partisipan hadir langsung serta 141.139 lainnya melalui platform online dari ratusan tempat tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut mencerminkan tekad Kementerian Agama untuk mempersiapkan para jemaah haji dengan baik guna mendukung keberangkatan mereka saat ibadah haji tahun 2025, sesuai dengan agenda Haji Besar.

Menteri Agama (Menag) dalam petunjuknya menegaskan bahwa bimbingan manasik perlu mendapatkan penyempurnaan pendekatannya. Bukan hanya berkonsentrasi pada hal-hal fiqih saja, melainkan juga harus mencakup dimensi rohani serta pengembangan moral individu.

"Meskipun tidak segalanya yang maqbul itu mabrur, namun setiap hal yang mabrur tentu saja merupakan bagian dari apa yang maqbul," kata Menteri Agama tersebut, menekankan bahwa ibadah haji yang benar-benar bermanfaat adalah yang dapat memunculkan transformasi moral dan kesadaran sosial di antara jemaahnya.

Pada tahun ini, ibadah haji bersamaan dengan Haji Besar, saat wukuf di Arafah terjadi pada hari Jumat. Menteri Agama mendorong para jemaah agar memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan jumlah doa, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk keluarga, negeri, serta keseluruhan umat manusia.

Menyitir hadits Qudsi dan ayat Al-Baqarah 30, Menag Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa haji merupakan bentuk dialog ilahi dan panggilan spiritual tertinggi manusia. Bahkan kisah iblis pun diangkat untuk menunjukkan bahwa kehormatan manusia bukan dari asal penciptaannya, melainkan dari kapasitasnya untuk bertobat dan kembali pada Tuhan.

"Allah menyukai diskusi. Setelah menunaikan ibadah haji, jangan ragu untuk berbincang dengan siapun, sebab hal tersebut merupakan warisan Allah," ungkap Nasaruddin.

Dia juga menjelaskan tentang nilai spiritual tawaf yang menggambarkan para malaikat berputar di Baitul Ma'mur. Batu Hajar Aswad, lambang penyingkir dosa, dulu bersih putih namun saat ini tinggal sisa tujuh biji seperti ukuran kemiri lantaran pernah dirampas oleh pencuri, masih terus dipuja sebagai benda suci.

Dalam perspektif Ibnu Arabi, pahala 100.000 kali lipat tidak hanya berlaku di pelataran Kakbah, tetapi di seluruh Tanah Haram. Ini menjadi motivasi spiritual yang dalam bagi para jemaah.

Acara ini turut dihadiri pejabat tinggi Kemenag dan instansi terkait seperti Wakil Kepala BPKH Dahnil Anzar Simanjuntak, Dirjen PHU Hilman Latief, pejabat Bank Syariah Indonesia, dan seluruh jajaran pejabat eselon II Kemenag dari pusat dan daerah.

Dengan keberhasilan manasik haji berskala nasional ini, Kemenag berharap seluruh calon jemaah haji Indonesia tidak hanya siap secara syar’i, tapi juga siap secara spiritual untuk menjalani perjalanan ibadah yang menjadi puncak transformasi diri menuju insan mabrur.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.