Sandima Pentaskan "Kembalinya Sang Pangeran" di Samarinda Culture Festival 2025


SAMARINDA
 — Panggung Budaya Rumah Adat Kota Samarinda kembali bergemuruh dengan tepuk tangan penonton saat kelompok seni teater tradisional Sandima (Sandiwara Mamanda) mempersembahkan pertunjukan bertajuk "Kembalinya Sang Pangeran", Jumat (25/07/2025), dalam rangkaian Samarinda Culture Festival (SCF) 2025.

Pentas ini dibawakan oleh Forum Aktualisasi Seni Tradisional Kalimantan Timur (FORMAT) yang selama ini dikenal gigih membina dan menghidupkan kembali seni pertunjukan tradisional khas Samarinda.

Kisah yang diangkat berlatar belakang Kerajaan fiktif Loah Murai yang dipimpin oleh Sultan Elansyah Jamhari dan permaisurinya. Pangeran Elya Saputera, putra mahkota, dikisahkan telah tumbuh dewasa dan dikirim ke Padepokan Gunung untuk menimba ilmu kepemimpinan di bawah bimbingan Pandita Wazir.

Namun, konflik mulai memuncak saat Panglima Perang kerajaan, yang terhasut oleh seorang Ahli Nujum, merencanakan kudeta. Ketika sang Sultan berhasil dilengserkan, pada saat genting itulah Pangeran Elya kembali dari pengasingan dan dengan gagah berani memimpin perlawanan. Pangeran berhasil menumpas pemberontakan dan menyelamatkan tahta serta kehormatan Kerajaan Loah Murai.

Menurut Elansyah Jamhari, selaku Pembina FORMAT sekaligus penulis naskah, cerita "Kembalinya Sang Pangeran" ini bukan karya baru. "Cerita ini dulu pernah kami pentaskan di TVRI puluhan tahun silam. Kini kami adaptasi ulang menjadi naskah panggung khusus untuk SCF 2025, agar generasi muda kembali mengenal dan mencintai seni pertunjukan warisan leluhur ini," ungkapnya.

Pementasan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan FORMAT dalam SCF. Sebelumnya, sejak Selasa (22/07/2025), FORMAT juga mengadakan Workshop dan Pameran Sandiwara Mamanda, yang mengajak publik mengenal lebih dekat sejarah, kostum, dan teknik pementasan Sandima.

Dengan penampilan yang memukau dan pesan moral yang kuat tentang pengkhianatan, perjuangan, dan kepemimpinan, Sandima membuktikan bahwa seni tradisional masih memiliki daya hidup yang kuat dan mampu berbicara kepada generasi masa kini. (***)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.